Posts

Showing posts from October, 2018

Waspada Bila ada Arca Ganesha

Image
[Historiana] - Waspada bila ada arca Ganesha di dimaksudkan pada salah satu fungsinya. Arca Ganesha yang kini banyak tersimpan di Museum Nasional Jakarta berasal dari berbagai lokasi. Paling banyak dari candi-candi yang telah rusak atau dari reruntuhan candi peninggalan Kerajaan Kediri dan Singasari. Sebaran Arca Ganesha di Indonesia hampir merata di seluruh Nusantara. Selain dari percandian, beberapa arca Ganesha ditemukan dari lokasi-lokasi di luar kompleks percandian atau pura. Salah satu fungsi Arca Ganesha adalah Inilah yang dimaksud adalah fungsinya yang dipuja sebagai dewa penyingkir segala rintangan, baik gangguan gaib (magis) maupun gangguan fisik. Keberadaanya ditemukan di lereng-lereng bukit terjal yang rawan longsor, di tepi sungai, di tepi laut dan di hutan-hutan pedalaman yang dianggap angker. Mengingat alasan fungsi Arca Ganesha sebagai penyingkir rintangan dan bahaya perlu menjadi kewaspadaan kita di zaman modern ini. Arca "The Lost Ganesha" Gepolo Prambanan

Kamus Bahasa Sunda Buhun - Kamus Sunda Kuno | Kabeungharan Kecap

Image
[Historiana] - Ada beberapa tulisan artikel disajikan tentang Naskah Sunda Kuno (NSK). Mari kita sama-sama belajar memperkaya kata dalam bahasa Sunda kuno (buhun). Secara bertahap akan kita perbaharui (update) mengenai bahasa Sunda Kuno. Seperti diharapkan oleh Filolog Muda Indonesia, Aditia Gunawan, semoga di masa mendatang ada materi pelajaran di sekolah-sekolah atau kampus-kampus tentang bahasa Sunda Kuno. Berikut keterangan dalam daftar Kabeungharan Kecap, kamus Sunda Buhun. Penjelasan dalam bahasa Sunda (Kamus Sunda-Sunda). Keterangan : SdM = Sunda Modéren (basa)– JwK=Jawa Kuna (basa)– Skt=Sangskreta (basa)–Mal=Malayu (basa) – Z = Zoetmulder (Kamus Jawa Kuna Indonesia, 2006) – pass (passif) SSKK= Sanghyang Siksa Kandang Karesian pawuitan ‘asal-muasal’ = wwit JwK (Z 1481) atawa wiwit SdM. sastra ‘tulisan, teks’ = JwK (II. Z 1052). mala ‘céda, kotor’ = Skt & JwK (Z 638) SdM mamala ‘cilaka’. nu dimaksud ceda dina konteks ieu nyaéta ceda dina tulisan (alatan mangsi jst). murtinya

Gempa Bumi adalah Azab? Urang Kanekes Baduy Diberkati?

Image
Ilustrasi Gempa bumi. Foto: banten.co [Historiana] - Sudah seperti kita duga pasca-bencana di Indonesia. Muncul perdebatan secara tak langsung tentang gempa 7.4 SR dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah. Ada yang menduga sebagai azab. Sebagian meyakini sebagai fenomena alam biasa. Mana yang benar? Bencana tentu mendatangkan kesedihan bagi setiap orang. Bahkan ada yang sampai merasakan kesengsaraan karena kehilangan anggota keluarganya. Sayangnya, ada sebagian saudara kita yang dengan seketika menghukumi bencana alam sebagai azab. Mereka menggunakan sejumlah dalil untuk menguatkan pandangannya. Pandangan ini agak menyakitkan. Terutama bagi saudara kita yang menjadi korban bencana. Sudah kehilangan keluarga maupun harta, mereka masih terkena sangkaan sedang diazab. Naudzubillah. Baca juga:  Gempa Bumi Guncang Nusantara: Negeri Yang Diazab Tuhan? Negeri Terkutuk? Kejadian gempa bumi di Nusantara yang kini menjadi Indonesia bukanlah hal yag baru. Di awal tahun 2018 ini saja terjadi gempa

Dominasi Perempuan di Zaman Purba, Hingga Pemujaan Terhadap Dewi

Image
[Historiana] - Sebelumnya kita telah membahas  Agama Sebelum Adam | Ketika Dewa Utama Adalah Perempuan . Ada banyak bukti yang mengagetkan kita. Pemahaman selama ini ternyata dijungkirbalikan. Budaya manusia lebih banyak mendikte perempuan tinggal di rumah dan laki-laki bekerja di luar. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa jutaan tahun lalu pola kehidupan perempuan dan laki-laki justru terbalik,  karena perempuanlah yang lebih banyak berada di luar tempat tinggal mereka. Sandi Copeland dari University of Colorado meneliti fosil manusia purba yang hidup di dalam goa di Afrika Selatan 1,8-2,2 juta tahun lalu. Spesimen tersebut terdiri dari delapan individu Australopithecus africanus yang dianggap nenek moyang langsung manusia modern dan sebelas individu Paranthropus robustus. Peneliti menitikberatkan penelitian pada keberadaan isotop-isotop strontium pada enamel gigi spesimen. Isotop-isotop yang diteliti adalah strontium-86 dan strontium-87. Dalam penelitian tersebut, setengah dari indiv

Wanita Awal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Kedokteran, dan Manajemen

Image
Ilustrasi: muslimheritage.com [Historiana] - Sementara beberapa studi telah menyelidiki kontribusi perempuan Muslim di berbagai bidang peradaban klasik Islam, seperti dalam transmisi hadits, yurisprudensi (fiqh), sastra, dan pendidikan, hingga kini beberapa sumber menyebutkan peran perempuan dalam pengembangan sains, teknologi, dan obat-obatan dalam tradisi Islam. Ada referensi yang terisolasi dan tersebar tentang wanita terkenal yang memiliki peran dalam memajukan sains dan yang mendirikan lembaga amal, pendidikan dan agama. Beberapa contohnya adalah Zubayda binti Ja'far al-Mansur yang memelopori proyek paling ambisius untuk menggali sumur dan membangun stasiun layanan di sepanjang rute ziarah dari Baghdad ke Mekah, Sutayta yang adalah seorang matematikawan dan saksi ahli di pengadilan, Dhayfa Khatun yang unggul dalam manajemen dan kenegarawanan, Fatima al-Fehri yang mendirikan masjid Qarawiyin di Fez, Maroko, yang menjadi universitas pertama di dunia, dan insinyur Al-'Ijlia y

Luapan Lumpur di Alun-alun Majalengka | Kisah "Lumpur Lapindo" dan Tanah Runtuh ala Majalengka

Image
Ilustrasi: Likuifaksi Gempa Bumi Jepang YT Channel [Historiana] - Kisah Munculnya lumpur dari dalam tanah mirip dengan "lumpur Lapindo" pernah terjadi di Kota Majalengka, Kabupaten Majalengka Jawa barat. Juga kisah "tanah runtuh" pernah mendera jalan raya Majalengka. Berawal dari kisah yang disampaikan oleh Kakek Buyut penulis, Kyai Abhari, bahwa pernah muncul fenomena semburan lumpur di alun-alun Kota Majalengka. Dikisahkan saat itu, alun-alun kota Majalengka ada sebuah pohon beringin dan lumpur meluap di dekatnya. Kisah ini sudah lama penulis telusuri. Awal kisah dari Ayah Penulis, yang menceritakan kisah Uyut Penulis menyaksikan langsung fenomena tersebut. Sayangnya, catatan tahun kejadian tidak dapat diketahui. Namun demikian, masa Hidup Uyut Penulis, Kyai Abhari yang tercatat dalam Sejarah Majalengka sebagai Mualim atau pengajar di Persatuan Umat Islam (PUI) pimpinan KH Abdul Halim. KH Abdul Halim hidup 1887 - 1962. Tahun kejadian tak jauh dari tahun tersebut.