Posts

Showing posts from April, 2018

Mandala Kosala, Jejak Wilayah Kekuasaan Salakanagara dan Tarumanagara di Banten

Image
[Historiana] - Mandala Kosala adalah salah satu dari 73 Kabuyutan atau Kamandalaan Sunda yang tercantum dalam Naskah Sunda Kuno (NSK). Mandala Kosala ini juga sering disebutkan sebagai Kerajaan Kosala. Sebuah nama yang mirip dengan negeri Kosala di India. Lokasi Mandala Kosala adalah di Propinsi Banten sekarang. Persisnya di Kampung Lebaksangka, Desa Lebak Gedong, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak. Propinsi Banten. Di lokasi ini terdapat situs kuno dari zaman Magalitikum. Dengan demikian, Keberadaan Mandala Kosala ini telah ada sejak zaman Pra Hindu. Masih menganut ajaran Jati Sunda yang kemudian dilanjutkan zaman Hindu disaat pemerintahan Kerajaan Salakanagara dan Tarumanagara. Mandala Kosala termasuk Lemah Parahyangan. Sementara Mandala yang mengajarkan ajaran Hinddu-Buddha disebut Mandala Diwasasana (Dewasasana). Sebagian dari Mandala yang ada di tatar Pasundan bermetmorfosis menjadi Kerajaan, sebagian lagi tetap menjadi kawan perdikan dan pusat spiritual. Pada saat Sri Mahara

Mandala Cupugiri atau Gunung Cupu di Sumedang | Bawahan Tarumanagara

[Historiana] - Mandala Cupugiri atau Gunung Cupu di Sumedang, Jawa Barat.  Kemandalaan adalah kata benda untuk Mandala yang berarti tempat suci sekaligus kawasan perdikan yang memiliki kewenangan khusus di bidang keagamaan. Sebagian masyarakat di tatar Sunda menyamakan Mandala dengan Kabuyutan. Mandala Cupugiri termasuk dalam daftar  Kabuyutan atau Kemandalaan di Tatar Pasundan. Selain di Sumedang, Gunung Cupu juga terdapat di Ciamis, Cianjur, Purwakarta Jawa Barat dan Pandeglang Banten. Mandala adalah tempat suci dan tempat mempelajari ilmu keagamaan dalam agama Jati Sunda dan dipimpin oleh seorang Resi Guru. Didalamnya terdapat aktivitas lain selain keagamaan, misalnya pertanian dan perniagaan juga dijaga keamanannya dengan prajurit pengamanan Mandala. Oleh karenanya, bagi cara pandang Barat Mandala juga dianggap sebagai Kerajaan. Pembedanya adalah pola hubungan yang longgar di Mandala, tidak seperti cara pandang Barat dan China yang menghadirkan pola hubungan  Client-Patron,  domin

Mandala Kubanggiri (Gunung Kubang): Bawahan Kerajaan Tarumanagara

[Historiana] - Mandala atau Kerajaan Gunung Kubang (Kubanggiri). Lokasi Kubanggiri diidentifikasi berlokasi di Tegal Jawa Tengah.  Keberadaannya disebutkan dalam Naskah Sunda Kuno (NSK). Demikian pendapat Undang A Darsa. Mandala ini termasuk dalam daftar  Kabuyutan atau Kemandalaan di Tatar Pasundan. Sumber lain mengatakan bahwa keberadaan Mandala atau Kerajaan Kubanggiri berada di Gunung Kubang Garut Jawa Barat. Minimnya sumber sejarah, menyulitkan penelusuran lokasi sebenarnya Mandala atau Kerajaan ini. Mandala adalah tempat suci dan tempat mempelajari ilmu keagamaan dalam agama Jati Sunda dan dipimpin oleh seorang Resi Guru. Didalamnya terdapat aktivitas lain selain keagamaan, misalnya pertanian dan perniagaan juga dijaga keamanannya dengan prajurit pengamanan Mandala. Oleh karenanya, bagi cara pandang Barat Mandala juga dianggap sebagai Kerajaan. Pembedanya adalah pola hubungan yang longgar di Mandala, tidak seperti cara pandang Barat dan China yang menghadirkan pola hubungan Clie

Mandala Rajadesa: Kerajaan Bawahan Tarumanagara

Image
Rajadesa. Foto: Climate-Data.org  [Historiana] - Mandala Rajadesa: Kerajaan Bawahan Salakanagara.  Rajadesa merupakan salah satu kecamatan yang ada diwilayah kabupaten Ciamis provinsi jawa barat dengan jumlah desanya mencapai 11 desa. Mandala Rajadesa adalah 1 dari 73 Mandala yang disebutkan dalam Naskah Sunda Kuno (NSK)  Carita Parahyangan  (Danasasmita, 2004) dan  Fragmen Carita Parahyangan (FCP) .  Mandala seringkali dipersamakan dengan Kabuyutan . Hal ini menjadi pandangan masyarakat awam, karena keduanya memiliki kesamaan yaitu tempat mengaji ilmu pengetahuan agama dan tuntutnan kehidupan (perdikan). Di tatar Pasundan terdapat 800 kabuyutan. Kisah sasakala atau asal-usul Rajadesa bersumber dari buku “Sejarah Rajadesa” karangan H.M. Suryana Wiradiredja, S.H., sebagaimana ditulis ulang pada laman ciamis.info dan beberapa laman lainnya yang senada. Dalam beberapa catatan, Guru Gantangan, yang merupakan nama lain Mundinglaya Dikusuma, atau Prabu Surawisesa, banyak dijadikan tokoh cer

Inilah Daftar 117 Anak Prabu Brawijaya V | Diantaranya Mungkin leluhur Anda

Image
[Historiana] - Kisah Prabu Wijaya V ini sangat melegenda karena berkaitan dengan masa keruntuhan Kerajaan Majapahit. Serangan dari Kerajaan Demak oleh Raden Patah (Anak ke-14 Brawijaya) telah meluluhlantakan segenap sendi kehidupan Kemaharajaan Majapahit. Barangkali Anda ingin mengetahui siapa saja keturunan PRabu Brawijaya V ini. Raja terakhir Majapahit, Brawijaya V, memiliki 117 orang putera-puteri dari beberapa isteri dan banyak selir. Permaisuri maupun selir-selir itu kebanyakan adalah upeti dari kerajaan atau penguasa lain yang tunduk atau mengakui eksistensi Majapahit. Tentu saja jumlahnya banyak sekali, mengingat luasnya wilayah Majapahit dan banyaknya negeri lain yang mengakui eksistensi Majapahit. Sebagai raja tentu saja sang Prabu tidak mungkin bisa menolak upeti atau persembahan yang cantik-cantik tersebut. Selain bisa mencederai persahabatan dengan kerajaan-kerajaan lain, juga tak baik menolak persembahan dari daerah-daerah taklukan. Banyaknya putera-puteri sang Prabu terse

Mandala Paladu: Kerajaan Bawahan Salakanagara

[Historiana]  - Tahun 39 Caka (160 Masehi), Catatan Ahli Ilmu Bumi Iskandariyah, keturunan Yunani bernama Claudius Ptolemeus menulis sebuah karangan (160 M) yang bersumber dari pelaut Arab, bahwa  Iabadiou  adalah sebuah negeri yang subur, menghasilkan banyak emas dan mempunyai kota dagang Argyre yang terletak di ujung barat negri itu. Juga disebutkan beberapa tempat seperti : Sabara, Nusa Sabai (Sabay) dan Paladu.

Mandala Nusa Sabay: Kerajaan Bawahan Salakanagara

[Historiana] - Tahun 39 Caka (160 Masehi), Catatan Ahli Ilmu Bumi Iskandariyah, keturunan Yunani bernama Claudius Ptolemeus menulis sebuah karangan (160 M) yang bersumber dari pelaut Arab, bahwa Iabadiou adalah sebuah negeri yang subur, menghasilkan banyak emas dan mempunyai kota dagang Argyre yang terletak di ujung barat negri itu. Juga disebutkan beberapa tempat seperti : Sabara, Nusa Sabai (Sabay) dan Paladu.

Mandala Sabara (Sabhara): Kerajaan Bawahan Salakanagara

[Historiana]  - Tahun 39 Caka (160 Masehi), Catatan Ahli Ilmu Bumi Iskandariyah, keturunan Yunani bernama Claudius Ptolemeus menulis sebuah karangan (160 M) yang bersumber dari pelaut Arab, bahwa  Iabadiou  adalah sebuah negeri yang subur, menghasilkan banyak emas dan mempunyai kota dagang Argyre yang terletak di ujung barat negri itu. Juga disebutkan beberapa tempat seperti : Sabara, Nusa Sabai (Sabay) dan Paladu.