Mahkota Prabu Hayam Wuruk ditemukan di Majalaya Bandung? | Makuta Ulun Umbul
Mahkota Ulun Umbul "Majapahit(?)" Foto: balebandung.com |
[Historiana] - Barangkali Anda bingung dengan judul: Mahkota Prabu Hayam Wuruk ditemukan di Majalaya Bandung? ya memang telah menjadi bahan pemikiran dan penelitian bagi kita (seharusnya).
Bukti ada penemuan mahkota di Majalaya telah menimbulkan beragam pertanyaan. Di daerah Majalaya memang ditemukan salah satu mahkota raja. Warga sekitar menduga itu mahkota Raja Majapahit Prabu Hayam Wuruk saat itu diperkirakan ia mendatangi daerah ini dan moksa di daerah Majalaya.
Ditemukan pula tongkat komando berlambang kepala burung Galudra (Garuda) yang jadi lambang Majapahit. Baik mahkota maupun tongkat berbahan sama, campuran perak, besi kuning, dan emas 18 karat. Mahkota Ulun Umbul ditemukan di Kampung Leuwidulang, Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, tepatnya di area SMA Pasundan Majalaya. Kini tersimpan di lemari kaca ruang Kepala Sekolah SMA Pasundan Majalaya. Penemuan ini mulai heboh dibicarakan awal tahun 2009. Kini tersimpan di salah seorang warga yang merasa menjadi ahli waris pemiliknya. Mahkota ini berukuran kurang lebih 40 cm dengan diameter sekitar 25 cm, berundak tiga. Mahkota ini memiliki totem ukiran motif bunga, melalui sistem tempa.
Menurut penemunya yang seorang guru SMA Pasundan Majalaya, Dede, 53, mahkota ini merupakan kelengkapan raja saat upacara pelantikan, dan bukan untuk digunakan sehari-hari.
Selain digunakan pada saat pelantikan, juga dikenakan pada upacara-upacara besar kerajaan. Mahkota Ulun Umbul sempat dipakai oleh Raja Sungging Perbangkara dalam kisah mithologi Sangkuriang, terbuat dari unsur kuningan, emas, dan tembaga.
Entah ini hanya kisah forklore atau benar adanya, perlu dibuktikan dengan penelitian sejarah bahwa Kecamatan Majalaya di Kabupaten Bandung ternyata menyimpan sejarah tentang Kerajaan Majapahit. Daerah yang sempat dijuluki ‘Kota Dolar’ karena menjadi sentra industri ini, diduga pernah menjadi tempat pengasingan Raja Majapahit, Hayam Wuruk. Bahkan disebutkan pula Hayam Wuruk meninggal dunia atau moksa di Majalaya, tepatnya di Leuwidulang.
Lihat juga pemaparan dalam video di bawah ini....
Dugaan tersebut didasarkan pada penemuan mahkota Ulun Umbul yang juga diduga milik Hayam Wuruk. "Mahkota Ulun Umbul ditemukan masyarakat sudah cukup lama sebenarnya, sekitar tahun 2009 silam. Untuk mengetahui sejarah dan keaslian mahkotanya, kami telah mengirimkan foto mahkota ini ke Balai Penelitian Arkeologi. Sementara mahktanya sendiri hingga kini masih disimpan di rumah penemunya," ungkap Dedi Sutardi, Kepala Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bandung.
Menurut Dedi, dari hasil penelitian diketahui mahkota bukan peninggalan Kerajaan Sunda melainkan kerajaan di Jawa, entah dari Jawa Timur atau Jawa Tengah. "Mahkota diprediksi milik kerajaan di Jawa karena Kerajaan Sunda, khususnya di wilayah Kabupaten Bandung saat itu, tidak pernah ada mahkota dengan corak sedemikian rupa. Tapi untuk memastikan kerajaan mana, perlu ada penelitian mendalam dari ahli sejarah dan arkeologi," kata Dedi.
Meski belum dipastikan peninggalan kerajaan mana, lanjut Dedi, penuturan para tokoh dan sesepuh di Majalaya atau cerita rakyat yang turun temurun (folklore), mahkota ini diduga milik Raja Hayam Wuruk. Bahkan di Majalaya ada beberapa tokoh yang mengenal asal-muasal cerita tersebut, meski penyebarannya hanya dari mulut ke mulut.
Cerita tentang Raja Hayam Wuruk sampai di Majalaya, bermula ketika Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 memerangi sejumlah kerajaan, termasuk Kerajaan Sunda untuk menguasai nusantara. Saat memerangi Kerajaan Sunda yang dikenal dengan Perang Bubat, Hayam Wuruk merasa bersalah karena Majapahit telah menyerang Kerajaan Sunda. Dia berpikir untuk menaklukkan Kerajaan Sunda bukan lewat peperangan.
Ketika Kerajaan Majapahit mulai runtuh, untuk menebus penyesalan ini Raja Hayam Wuruk mengasingkan diri di suatu daerah yang disinyalir sekarang disebut Majalaya. Dalam pengasingan ini, Hayam Wuruk menjadi masyarakat biasa meski ada sejumlah pengawal mengiringinya, termasuk Patih Gadjah Mada diceritakan sempat melatih militer di Majalaya.
Meski sudah tidak menjadi raja, namun jiwa dan pengabdiannya kepada Tanah Air tidak luntur hingga masyarakat menyebutnya Ulun Umbul. Makanya ketika mahkota milik Hayam Wuruk ini ditemukan, masyarakat menyebutnya mahkota Ulun Umbul.
Bukti lain adanya peninggalan Raja Hayam Wuruk di Majalaya adalah situs Batu Talun. Menurut cerita Batu Talun adalah batu tempat Raja Hayam Wuruk dan Putri Diah Pitaloka menyembah. Lebih lanjut Dedi menuturkan, Pemkab Bandung turut menjaga agar mahkota Ulun Umbul tidak hilang atau rusak, meski sekarang disimpan penemunya. “Kalau disimpan di Pemkab Bandung pun, kita belum punya tempat yang represntatif untuk menyimpannya dan belum punya museum,” tukas Dedi. Ia pun beralasan pihanya hanya tinggal menunggu pendaanaan agar penelitian atas penemuan mahkota ini bisa dikaji lebih mendalam secara akademis.”Kita belum beranjak untuk meneliti lebih dalam karena memang terkendala dana,” pungkasnya.
Sumber:
- "Menguak Jejak Hayam Wuruk di Majalaya" balebandung.com diakses 17 Agustus 2018
Comments
Post a Comment