Lombok diguncang Gempa 7,0 SR, Prediksi Sebelumnya Dianggap Hoaks?
[Historiana] - Lombok Kembali Diguncang Gempa Bumi dengan kekuatan 7,0 Skala Richter pada hari Minggu tanggal 19 Agustus 2018 pukul 21.56 WIB. Guncangan hingga dirasakan di Bali, Jawa Timur bahkan Makasar. Demikian berbagai media memberitakan.
Sehari sebelumnya, Sabtu (18/08) beredar berita bahwa akan adanya gempa Bumi berkekuatan 7,0 SR dalam waktu 10 hari ke depan. Demikian diberitakan bmkg.go.id. Artinya perkiraan gempa bumi mulai tanggal 19 - 29 Agustus 2018.
Namun, berita prediksi tersebut telah dinyatakan sebagai berita hoaks. Seperti dikutip dari bmkg.go.id, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyesalkan terus beredarnya berita palsu (hoaks) seputar gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat. Disaat ribuan warga Lombok mengungsi, masih ada oknum tidak bertanggung jawab yang menyebar hoaks.
"Tidak sedikit pula warga yang mempercayai berita tentang hoaks. Alhasil, masyarakat selalu merasa resah, khawatir, dan was-was," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Sabtu (18/8).
Dwikorita menerangkan, belum lama ini kembali beredar pesan berantai lewat Facebook dan pesan instan WhatsApp berisi prediksi gempa berkekuatan M = 7.0 yang akan terjadi di Lombok dalam kurun waktu 10 hari kedepan. Gempa tersebut dikaitkan dengan kejadian gempa M = 6.5 di Timur Lombok pada tanggal 17 Agustus lalu.
"Informasi ini disebarluaskan oleh pihak yang mengatasnamakan organisasi Earthquakes & Weather," tuturnya.
Dwikorita menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada satupun teknologi yang mampu memprediksi gempabumi secara pasti dan akurat mengenai kapan dan berapa kekuatannya. Sehingga, kata dia, jika beredar informasi yang berisi ramalan dan prediksi yang menyebutkan kapan dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi maka dapat dipastikan itu adalah kabar bohong.
"Mohon warga tidak percaya begitu saja. Cek dan ricek kembali kalau ada informasi yang diterima. Jangan kemudian malah ikut menyebarkan hoaks yang membuat rasa cemas dan panik semakin menjadi-jadi. Info tersebut menyesatkan," imbuhnya.
Dan... kemarin (19/08) terjadi gempa bumi berkekuatan 7,0 SR di Lombok (meski selanjutnya dikoreksi bmkg menjadi 6,9 SR sesuai data USGS Amerika Serikat). Gempa susulan dengan skala di atas 5,0 masih terus terjadi. Dalam siaran live Kompas TV, seorang warga Lombok mengatakan bahwa kejadian gempa bumi kali ini terus menerus dan merupakan kejadian yang tak pernah dialami sebelumnya.
Jadi Kudu piye?
Selama ini diyakini oleh para ahli bahwa gempa bumi tidak dapat diprediksi kapan terjadinya.
Berlindunglah kepada Tuhan yang Maha Kuasa, semoga bencana ini cepat berakhir. #Pray for Lombok
Sumber:
"Prediksi Gempa 7.0 Earthquakes & Weather, BMKG Sebut Itu Hoaks" Humas bmkg.go.id diakses 19 Agustus 2018
Sehari sebelumnya, Sabtu (18/08) beredar berita bahwa akan adanya gempa Bumi berkekuatan 7,0 SR dalam waktu 10 hari ke depan. Demikian diberitakan bmkg.go.id. Artinya perkiraan gempa bumi mulai tanggal 19 - 29 Agustus 2018.
Namun, berita prediksi tersebut telah dinyatakan sebagai berita hoaks. Seperti dikutip dari bmkg.go.id, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyesalkan terus beredarnya berita palsu (hoaks) seputar gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat. Disaat ribuan warga Lombok mengungsi, masih ada oknum tidak bertanggung jawab yang menyebar hoaks.
"Tidak sedikit pula warga yang mempercayai berita tentang hoaks. Alhasil, masyarakat selalu merasa resah, khawatir, dan was-was," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Sabtu (18/8).
Dwikorita menerangkan, belum lama ini kembali beredar pesan berantai lewat Facebook dan pesan instan WhatsApp berisi prediksi gempa berkekuatan M = 7.0 yang akan terjadi di Lombok dalam kurun waktu 10 hari kedepan. Gempa tersebut dikaitkan dengan kejadian gempa M = 6.5 di Timur Lombok pada tanggal 17 Agustus lalu.
"Informasi ini disebarluaskan oleh pihak yang mengatasnamakan organisasi Earthquakes & Weather," tuturnya.
Dwikorita menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada satupun teknologi yang mampu memprediksi gempabumi secara pasti dan akurat mengenai kapan dan berapa kekuatannya. Sehingga, kata dia, jika beredar informasi yang berisi ramalan dan prediksi yang menyebutkan kapan dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi maka dapat dipastikan itu adalah kabar bohong.
"Mohon warga tidak percaya begitu saja. Cek dan ricek kembali kalau ada informasi yang diterima. Jangan kemudian malah ikut menyebarkan hoaks yang membuat rasa cemas dan panik semakin menjadi-jadi. Info tersebut menyesatkan," imbuhnya.
Dan... kemarin (19/08) terjadi gempa bumi berkekuatan 7,0 SR di Lombok (meski selanjutnya dikoreksi bmkg menjadi 6,9 SR sesuai data USGS Amerika Serikat). Gempa susulan dengan skala di atas 5,0 masih terus terjadi. Dalam siaran live Kompas TV, seorang warga Lombok mengatakan bahwa kejadian gempa bumi kali ini terus menerus dan merupakan kejadian yang tak pernah dialami sebelumnya.
Jadi Kudu piye?
Selama ini diyakini oleh para ahli bahwa gempa bumi tidak dapat diprediksi kapan terjadinya.
Berlindunglah kepada Tuhan yang Maha Kuasa, semoga bencana ini cepat berakhir. #Pray for Lombok
Sumber:
"Prediksi Gempa 7.0 Earthquakes & Weather, BMKG Sebut Itu Hoaks" Humas bmkg.go.id diakses 19 Agustus 2018
Comments
Post a Comment