Mulai Terungkap! Situs Gunung Padang dan Nyai Subang Larang


[Historiana] - Setelah berhentinya penelitian Gunung Padang 4 tahun berlalu (2014), kini diungkap lagi. Dr Luthfi Yondri, seorang arkeolog yang meneliti Situs Yai Subang Larang di Kabupaten Subang Jawa Barat, menghubungkan hasil temuannya dengan Situs Gunung Padang.

Di situs ini ditemukan dua kerangka manusia pada 2016 dan tiga kerangka lagi pada 2018.
"Untuk pertanggalan budaya lima kerangka manusia tersebut, (jika didasarkan pada) data analisis pertanggalan karbon, yang diambil datanya dari sekitar kerangka yang ditemukan pada 2016, (disimpulkan) itu lebih kurang (berasal dari era) 45 SM," jelas Lutfi Yondri, ketua tim ekskavasi situs Subang Larang

Selain kerangka manusia, tim ekskavasi juga menemukan senjata dari logam, manik-manik, pecahan atau fragmen tembikar, taring babi, dan sisa moluska laut.

Manik-manik ditemukan di kedalaman 30-40 cm dari permukaan tanah. Manik-manik tersebut ada yang terbuat dari logam mulia dengan bentuk bulat dan silinder dengan diameter sekitar 1,7 mm hingga 4,9 mm. Menariknya, tim tidak menemukan sisa pembuatan benda-benda tersebut.

"Ini artinya, manik-manik yang beragam tersebut merupakan benda yang berasal dari daerah luar. Dari data ini dapat ditarik simpulan sementara bahwa lokasi (Subang) pada masa prasejarah sudah memiliki hubungan dengan daerah luar," kata Lutfi.

Ia mengatakan temuan itu menggambarkan benda-benda yang dipakai masyarakat saat itu. Manik-manik yang terbuat dari beragam bahan itu disimpulkan sebagai perhiasan.

Temuan-temuan ini, kata Lutfi, bisa jadi terkait dengan proses migrasi rumpun Austronesia di akhir masa prasejarah ke daerah Jawa, lebih khusus lagi Jawa bagian barat.

"Semua (temuan) masih berada di lokasi. Untuk pengamanan, kerangka-kerangka itu ditimbun kembali sebelum kegiatan konservasi dilakukan," katanya, seperti dikutip bbc.com.

Satu rangka lagi ditemukan dengan bekal kubur berupa senjata dari logam yang diletakkan di samping badan. Saat itu juga ditemukan gigi-gigi manusia secara terpisah, manik-manik, dan gigi binatang yang diduga babi.

Kegiatan ekskavasi dilanjutkan pada tanggal 12 April 2018. Dari pembukaan dua kotak ekskavasi, tim berhasil menambah data temuan arkeologi.
Tim berhasil menemukan tiga kerangka manusia, satu di antaranya masih utuh. Tulang rangka masih dalam rangkaian anatomi.

Di dekat kerangka, ditemukan bekal kubur di sisi kiri kaki dan di atas kepala. Bekal kubur di sisi kaki kiri berupa senjata atau pisau kapak, batu asah, dan wadah tembikar yang sudah pecah.
Sementara di bagian atas kepala berbentuk parang. Di beberapa bagian tubuh terdapat sebaran manik manik dari bahan batuan, kaca, dan logam mulia.

Lihat videonya...


Situs Subang Larang Terkait Gunung Padang

Lokasi Situs Subang Larang dengan Gunung Padang terpaut jarak cukup jauh. Keduanya merupakan situs prasejarah. Nama Gunung Padang yang sudah mendunia berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur. Di sana terdapat sisa-sisa bangunan zaman prasejarah berupa bebatuan di puncak bukit. 

Sementara Subang Larang berlokasi di Desa Nangerang, Kecamatan Binong, Subang. Situs Subang Larang merupakan hasil ekskavasi arkeolog berupa situs pemakaman masa austronesia. 

Setelah tiga kali ekskavasi, tim arkeolog menenukan lima bagian kerangka manusia. Dua di antaranya hasil ekskavasi tahun 2016 dan tiga lagi ditemukan tahun 2018.

Walaupun jarak kedua situs itu berjauhan, dari kacamata arkeolog, tak mustahil bila kedua situs itu punya keterkaitan. Sebab, jarak tersebut masih termasuk terjangkau untuk ukuran manusia zaman dahulu. 

Apalagi, situs Gunung Padang hingga kini masih diliputi mesteri, tak diketahui manusia pembuatnya. Di sekitar lokasi tak ditemukan tanda tanda kerangka manusia sehingga belum bisa diungkap siapa manusia pembuat situs itu.

Lutfi mengatakan, hasil uji karbon terhadap bebatuan di situs Gunung Padang dan kerangka manusia di Subang Larang per tanggalannya ada yang memiliki usia budaya sama. 

Batuan di teras undakan ke empat dan lima, per tanggalan uji karbonnya, sama dengan dua bagian kerangka manusia yang ditemukan tahun 2016 di situs Subang Larang yaitu 45 Sebelum Masehi. 

Apalagi, ada kebiasaan manusia zaman prasejarah memilih dan membuat tempat bagi upacara keagamaannya di dataran tinggi. Ada kemungkinan, manusia di Subang ketika itu bermigrasi dan membuat tempat upacara keagamaan di Gunung Padang. 

"Di Subang mungkin saja nantinya ditemukan kerangka manusia yang usianya lebih tua lagi. Bisa juga periodenya lebih tua dari usia situs Gunung Padang, tapi masih butuh waktu dan penelitian lanjutan. Yang sudah ada hasilnya, sementara usia budaya manusia di Subang Larang seperiode dengan bebatuan di Gunung Padang," katanya.

Dijelaskan Lutfi, penemuan tiga bagian kerangka lagi, termasuk satu di antaranya yang masih cukup lengkap diharapkan bisa menjelaskan lebih banyak informasi dan detail lagi tentang era prasejarah. 

Hasilnya tak hanya menjelaskan Subang tetapi lebih luas lagi tentang aspek prasejarah di Jawa Barat termasuk hubungan dengan punden berundak di Gunungpadang. Malah, ada kemungkinan bisa didapat informasi kesinambungan budayanya. 

Sumber: bbc.com dan pikiran-rakyat.com

Comments

Popular posts from this blog

Asal usul Uang "Cicis" dalam Budaya Sunda

Inilah 151 istri Prabu Siliwangi? Siapa saja nama-namanya....

Naskah Sanghyang Raga Dewata