Temuan Arkeologi Malaysia Ubah Sejarah Indonesia?



[Historiana] - Kerajaan Malaysia tengah getol menggali sejarh masa lalu bangsa Melayu. Temuan arkeologi di Malaysia menemukan sebuah peradaban baru. Menurut profesor dari Universitas Oxford, Inggris, temuan ini bisa jadi mengubah sejarah Asia Tenggara. Sejarah, kata dia, harus ditulis ulang.

"Berdasarkan penemuan itu kita harus menulis ulang sejarah. Sebab, selama 2.000 tahun, sejarah mengklaim dominasi Indonesia--dengan Kerajaan Sri Wijaya dan Majapahit, juga Thailand dan Vietnam. Tapi kini itu berubah," kata Profesor Stephen James Oppenheimer, seperti dimuat laman Bernama, Senin, 5 Juli 2010 seperti dikutip dari viva.co.id

Peradaban maju di Lembah Bujang diperkirakan berusia 2.000 tahun, lebih tua dari kerajaan tetangga, Sri Wijaya (700 Masehi), dan Majapahit (1200 Masehi). Bahkan dibagian Sungai di Lembah Bujang disinyalir adanya artefak yang bertarikh tahun 500 Sebelum Masehi.

Di Lembah Bujang, 28 Maret tahun 2010, juga ditemukan bangunan buatan manusia paling tua di Asia Tenggara. Monumen Sungai Batu -- bangunan dengan presisi geometri yang detil -- diperkirakan berusia 1.900. Bangunan itu diperkirakan dibangun pada tahun 110 Masehi.

Monumen Sungai Batu dibangun menghadap Gunung Jerai, puncak gunung tertinggi di bagian utara Malaka -- diduga kuat bangunan itu berkaitan dengan prosesi ritual.

Di sekelilingnya, terdapat sisa-sisa industri besi tradisional. Ada tunggu pelebur besi dan dermaga batu yang dibangun di sepanjang tepian sungai. Bukti bahwa peradaban di sana telah maju.

Peradaban di Lembah Bujang juga punya banyak nama. Penyair India kuno dari abad ke 2 Masehi menyebutnya sebagai Kalagam atau Kadaram.

Sementara, para pedagang Arab di abad ke-4 Masehi, mengenalnya sebagai Qalha atau Kalah. Para musafir Cina terkenal, I-Tsing, yang mengunjungi kerajaan itu di abad ke-7 Masehi, menamainya Chieh-Cha.

Kerajaan di Lembah Bujang juga disebut dalam drama Sanskerta kuno di abad ke-7 Masehi sebagai Katahanagara. Dalam Hikayat Merong Mahawangsa, sebuah literatur Melayu kuno, ia dikenal sebagai Langkasuka.

Pada abad ke-7, Lembah Bujang telah berkembang menjadi daerah yang maju.


Bagaimana dengan Indonesia?

Sebenarnya di Indonesia telah ditemukan beberapa tinggalan tua seperti Candi batujaya di Karawang. Namun demikian, entah bagaimana gaungnya tidak terdengar di kancah Nasional maupun Internasional.

Ditambah lagi tinggalan artefak yang disinyalir dari Kerajaan Pra Sejarah "Sagara Pasir" di Bekasi. Konon, bertarikh sebelum Masehi.

Sangat disayangkan bila suatu saat nanti Malaysia dinyatakan sebagai awal mula Sejarah di Asia Tenggara hanya karena kita teledor mengungkap sejarah bangsa sendiri. Akankah kita mengulangi kehilangan seperti lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan?

Lihat videonya:


Comments

Popular posts from this blog

Asal usul Uang "Cicis" dalam Budaya Sunda

Inilah 151 istri Prabu Siliwangi? Siapa saja nama-namanya....

Naskah Sanghyang Raga Dewata