Posts

Showing posts from May, 2018

Tragedi Perang Saudara Sunda | Runtuhnya Kerajaan Pajajaran

Image
[Historiana] - Kerajaan Pajajaran dianggap sebagai kerajaan yang paling stabil. Bediri sejak tahun 670 (atau 669 Masehi) oleh Tarusbawa dan Galuh (612 M) oleh Wretikandayun. Kerajaan Pajajaran sejak Sunda-Galu telah berdiri selama 909 Tahun. Namun tahun 1579 M Kerajaan Pajajaran hancur, sirna in bumi. Sebenarnya sangat disayangkan bahwa kerajaan besar di tanah sunda tersebut tidak meninggalkan jejak sama sekali, karena memang kemungkinan dihancurkan. Politik bumi hangus yang merupakan budaya baru di tanah sunda waktu itu telah melanda wilayah sunda setelah perbedaan keyakinan dianggap sebagai salah satu sebabnya. Meskipun diyakini bahwa hal tersebut bukan karena perbedaan keyakinan, tetapi lebih mengarah ke perebutan pengaruh di tanah sunda. Sumedang Larang yang telah beragama Islam pun berada di balik kekuatan Pajajaran akhir, dan masih mendukungnya. Di sinilah bahaya politik bumi hangus, yang sebenarnya bukan merupakn tradisi dari tanah sunda. Politik bumi hangus menjadikan kita har

Nusantara dipimpin Ratu | Sejarah Monarki di Nusantara sebelum Masehi

Image
[Historiana] - Kita mengenal nama-nama Kerajaan dan Rajanya di Nusantara. Tahukah Anda bahwa Istilah Ratu adalah asli dari Nusantara. Istilah ratu masih berkerabat dengan istilah Datu dan Latu (latuhalat = ratu barat). Istilah ratu sesungguhnya merupakan bahasa asli Nusantara, khususnya bahasa Jawa dan Sunda Kuno. Ratu berarti penguasa atau pemimpin suatu kelompok dan gelar ini tidak memandang jenis kelamin. Prasasti Canggal misalnya, menyebut raja pertama Mataram Hindu sebagai "Rake Mataram Sang Ratu Sanjaya". Dalam sejarah Kerajaan Singhasari terdapat nama Mahisa Campaka yang menjabat sebagai "Ratu Angabhaya". Baik Sanjaya maupun Mahisa Campaka adalah nama laki-laki. Namun keduanya masing-masing bergelar "ratu". Hal itu menunjukkan kalau "ratu"tidak harus identik dengan perempuan. Demikian pula di Kerajaan Pajajaran. Dalam prasasti Batutulis diberitakan bahwa Sri Baduga dinobatkan dua kali, yaitu yang pertama ketika Jayadewata menerima tahta K

Luas Wilayah Kerajaan Pajajaran (Sunda-Galuh)

Image
Mandala Purwakerta di Purwokerto, Banyumas Jawa Tengah [Historiana] - Beberapa kali netizen mengajukan request untuk membahas tentang luas wilayah kerajaan Pajajaran dalam video Youtube, channel Insights & Inspirative . Sebelum membahas luas wilayahnya, kita harus membuat dahulu batasan pembahasan. Batasannya yang dimaksud kerajaan Pajajaran adalah gabungan antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. Sejarah mencatat bahwa kerajaan kembar ini berpisah dan bergabung dalam kurun waktu tertentu. Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galu telah 3 kali dipersatukan. Pertama, Kerajaan Sunda dan Galuh dipersatukan kembali oleh Raja Sanjaya pada tahun 723 M. Kemudian Sunda-Galuh terpecah lagi. 759 M - Raja Banga (Sanghyang Banga) memerdekakan Sunda dari kekuasaan Galuh. Kedua,  tahun 819 M - Rakyan Wuwus naik tahta di Sunda bergelar Prabu Gajah Kulon. Ia menyatukan kembali kerajaan Sunda dan Galuh dalam satu pemerintahan. 1382 M - Wastukancana membagi Tatar Sunda kepada kedua putranya. Sunda pun kem

Kejayaan Sunda-Pajajaran 909 Tahun | Tri Tangtu, Prinsip Hidup Orang Sunda | Kapan Indonesia Berjaya?

Image
[Historiana] - Mencermati fenomena bangsa dan negara sekarang ini, miris rasanya. Situasi dan kondisi yang membuat kita gamang akan eksistensi diri bahakan nyaris tak mungkin memandang eksistensi bangsa dan negara ini tetap ajeg dalam konsepsi awalnya. Tiap tahun politik, gejolak yang berlatar belakang ideologis nampaknya tak pernah padam. Aakankah kegamangan kita hilang dan menimbulkan optimisme bahwa bangsa dan Negara Indonesia akan berjaya? Kerajaan Sunda Pajajaran dimulai sejak Tarusbawa mendirikan kerajaan Sunda 670 dan berakhirnya Pajajaran akibat diserang Kesultanan Banten 1579. Kapan Indonesia berjaya? Deddy Mulyadi mengatakan bahwa Indonesia tidak pernah berjaya sejak bernama Indonesia, Indonesia pernah berjaya saat bernama Nusantara. Nusantara berjaya dahulu dengan pemahaman dan pengamalan kultur, Suunda dengang sundanya, bugis dengang bugisnya, jawa dengang jawanya, juga suku bangsa lain. Sunda memiliki persfektif dalam menjalankan kehidupan beragama sekaligus bernegara, ada

Belajar Ekskavasi Situs

Image
Archaeological.org [Historiana] - Mengutip situs Rovicky, Ekskavasi adalah penggalian yang bertujuan untuk menemukan data arkeologi (ilmu purbakala). Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu metode penelitian yang bersifat destruktif, atau merusak. Dikatakan demikian karena lapisan tanah yang mengandung tinggalan purbakala akan dikikis untuk menemukan informasi masa lalu. Pengikisan ini dilakukan perlahan-lahan, selangkah demi selangkah sambil mengamati data yang muncul ke permukaan. Kesadaran tentang nilai penting lapisan tanah situs sudah diajarkan kepada semua arkeolog sejak mereka menginjakkan kaki di perguruan tinggi. Ditanamkan pengertian mendasar kepada mereka bahwa lapisan-lapisan tanah menyimpan informasi yang sangat penting bagi sejarah manusia. Perlakukan sembarangan terhadap lapisan tanah itu akan menyebakan rusaknya “rekaman masa lalu”. Oleh karena itu arkeolog yang melakukan ekskavasi akan bekerja sangat hati-hati ketika  mulai mengamati rekaman itu. Cangkul, linggis, a